Past to be remembered... Present to deal with... And future to look...
And, you'll know... It's Not A Dream, It's A Hope..

Senin, 20 September 2010

My Story

Genre : Romance, Friendship, Family

Main Cast : Choi Soo Young, Lee Jin Ki a.k.a Onew, Hankyung, Kim I Za (author), Lee Young-Jae

Other Cast : Lee Donghae, Kim Taeyeon, Jang Wooyoung, Im Yoon Ah, Seo Joo Hyun, Jessica Jung, Lee Soonkyu, Kim Hyo Yeon, Kim Kibum, Choi Minho, Lee Taemin, Kim Jonghyun



Kimi’s POV
Ehm.. ehm..
Aku akan memperkenalkan diri.
Hai, aku Kim I Za, biasanya sih.... dipanggil Kimi,soalnya namaku agak aneh sih! :p. Aku anak yatim–piatu. Sekarang aku tinggal bersama Soo Young onnie yang sudah mengangkatku sebagai adiknya. Ia menemukanku yang sedang ”bekerja” di sekitar pantai. Saat itu aku sudah berhenti sekolah, yah.. karena aku tak mempunyai uang untuk membayarnya. Makanya aku ”bekerja” sebagai pemungut sampah di sekitar pantai. Dan saat ini aku sudah bersekolah kembali karena uang sekolahku dibayarkan oleh Soo Young onnie dan saudara-saudaranya. Sekarang aku sudah kelas 1 SMA. Aku juga sekamar dengan Soo Young onnie karena Seohyun onnie pindah kamar ke Tiffany onnie yang tidur sendiri. Oh iya, Soo Young onnie ternyata aktris loh… dia aktris yang profesional… terbukti dari film–film ternama yang dibintangi olehnya. Sepertinya aku terlalu banyak bicara, ya sudah, kita simak saja ceritanya.

“AKU PULANG!!!” teriakku dengan keras. Sunyi.

Dimana yang lain nih??? Kok seperti tidak ada tanda – tanda kehidupan?
“Onnie… Kimi pulang!!!” teriakku sekali lagi. Ah, biarin deh! Berarti aku bisa mengobrak – abrik barang Soo Young onnie. Kan dia sering mengobrak–abrik barang – barang ku. Pikirku sambil tersenyum sinis. Aku langsung masuk ke kamar untuk menaruh tas sekolahku di kamar.

Tapi, saat aku sampai di kamar ku temukan Soo Young onnie sedang melihat–lihat foto seorang laki–laki di laptopnya, “Onnie!” panggilku, “Onnie sedang melihat apa?” tanyaku sambil mendekatinya, “Eh, K-Kimi… t-tidak ada apa–apa kok…” katanya kaget sambil menutup setengah laptopnya, “kalau onnie seperti ini, aku semakin curiga dengan onnie,” kataku curiga, “he..he..he.. onnie, sedang naksir cowok ya? Hayo… siapa?” tanya ku sambil tersenyum jahil, “T-tidak kok!” katanya membela diri.

“Oh, kalau begitu aku akan menelfon Hyo Yeon onnie agar onnie tidak tenang hidupnya karena selalu digoda oleh Hyo Yeon onnie..” kataku sambil mengambil handphone ku di blazer seragam SMA ku… “Eiiittt… JANGAN!!!” kata Soo Young onnie seraya mencoba mengambil handphone ku. Aku berkelit. “Kalau begitu beritahu foto siapa yang ada di laptop onnie,” kata ku sambil merayu agar aku mengetahui siapa laki – laki yang membuat Soo Young onnie menyimpan foto laki–laki di laptopnya.

“Oke…oke… aku akan memberitahu siapa orang itu tapi kau jangan memberitahu siapa–siapa… Setuju?” katanya agar aku mau berkompromi dengannya. Aku berfikir sebentar… “Oke! Dan kalau aku mengenal orang itu, aku akan mencoba untuk menjadi mak comblangnya… oke???” tawar ku, “Terserah…” katanya pasrah.

Perlahan – lahan dia membuka laptopnya, dan oh… aku kenal wajah itu…

Soo Young’s POV
Semakin dilihat ia semakin membuatku terpana… aku bertemu dengannya saat aku masih kelas 2 SMP, dia adalah kakak kelasku. Padahal, aku sudah mengenalnya sejak lama, dan aku juga sering bertemu dengannya… tapi mengapa baru saat ini dadaku berdebar – debar jika aku bertemu dengannya. Apa mungkin karena saat itu aku masih berpacaran dengan Donghae oppa? jadi aku tak merasakan debaran ini?

Ya ampuuun… hampir saja aku gila karenanya. Apalagi… waktu dia menolong ku saat aku mau jatuh dari tangga…


Flashback
“Seohyun!!!” panggilku, “Iya, ada apa?” tanyanya, “seohyun, temenin aku yuk…” pintaku, “Kemana?” tanyanya lagi, “Ayo antarkan aku membeli minuman…” jawabku, “Ya elah Soo Young onnie… beli minuman aja minta di temenin… ogah ah! Pergi sendiri aja gih…” katanya malas, “Yah Seohyun… kan kita lagi gak ada kegiatan…” pintaku lagi sambil memasang muka memelas, “Sekali nggak ya nggak!!!” katanya sambil agak berteriak, “Yah, ya udah deh…” kataku pura – pura sedih.

Dengan malas aku berjalan menyusuri lorong gedung KBS. Aku berlari menyusuri lorong gedung KBS. Aku berlari sampai di dekat tangga, tapi sayang… aku tak melihat tangga yang ada di depanku, dan… “AAAAAHHH……!!!” aku terjatuh dari tangga.

Tiba – tiba…
Hap!
Aku merasa ada yang menangkapku. Orang itu! Dia menangkapku dengan cepat kepelukannya. Mataku dengannya beradu pandang, saat itu hatiku berdebar–debar, dan saat itu juga aku berharap dia tak mendengar detak jantungku yang sangat kencang.

“Oh! trima kasih oppa… maaf aku menyusahkan oppa…” kataku setelah tersadar aku terlalu lama menatapnya, “Oh iya, tidak apa – apa…” katanya dengan kaget. Untung tidak ada yang melihatku. Aku cepat-cepat pamit dari situ agar dia tidak mendengar detak jantungku.
End of Flashback



Aku lupa menanyakan sedang apa ia disana, “Onnie!” aku tersentak kaget, “Onnie sedang melihat apa?” tanya seorang gadis cantik berumur 17 tahun yang sedang memakai seragam SMA sambil mendekatiku, “Eh, K-Kimi… t-tidak ada apa – apa kok…” aku langsung menutup setengah laptopku. Dia curiga dan menanyaiku tentang foto yang sedang kulihat tadi. Dia memaksaku terus dan… apa boleh buat, daripada dia mengancamku dengan memberitahu ke member yang lain, mendingan kuberitahu dia tapi dengan syarat dia tidak membocorkannya ke yang lain.

Perlahan tapi pasti, aku membuka laptopku, dan dia terlihat kaget dengan foto yang ada di laptopku.

Kimi’s POV
“Loh… inikan J-Jin Ki OPPA!!!” teriakku kaget. “Sssst… jangan teriak kencang–kencang!!!!” katanya sambil membekapku, “iya iya…” kataku sambil berusaha melepaskan bekapannya. “Bagaimana bisa kau mengenalnya? bukannya kau…” katanya terputus, “Yatim–piatu, gak punya rumah, dan kerja di pinggir pantai?” kataku meneruskan kalimatnya dengan santai, ia mengangguk hati - hati.

“Onnie, aku kenal Jin Ki oppa juga saat aku sedang memungut sampah, ia dengan tiba – tiba memanggilku dan mengajakku untuk makan bersama… aku pertamanya juga gak tau kenapa dia manggil aku. Ternyata, katanya dia kasihan melihat aku yang masih kecil udah kerja mungutin sampah. Nah… mulai saat itu dia sering mengunjungiku dan menemaniku bekerja, dan kalau di sela – sela waktu istirahatku, aku diajarinya pelajaran – pelajaran umum untuk anak seusiaku. Trus…” aku mengambil nafas. “Tunggu!!!” selanya, “memangnya kamu tidak capek habis kerja langsung belajar?” lanjutnya, aku mengambil es jeruknya dan mengambilnya, “Nggak lah kak, kalau aku memang pengen belajar, ya aku gak bakalan kerasa capek… apalagi kalau yang ngajarinnya cakep…” jawabku, “oooh… lanjut…” katanya.

“Trus, setelah beberapa bulan, aku udah gak ketemu dia lagi… mungkin sibuk kali ya? Dari pertama aku gak tau kalau dia artis, jadi aku pikir dia udah gak mau ketemu aku lagi… trus 3 bulan kemudian aku ketemu deh, sama onnie,” lanjutku. “Oh, trus kan kamu kenal sama dia, jadi kamu mau gimana?” tanyanya, “Gimana apanya?” tanyaku menggoda, “Yah… gimana caranya kamu deketin aku sama Jin Ki oppa?” tanyanya lagi, “Oh… kalo gitu anterin dong ke apartemennya, tapi sebelumnya…” kataku sengaja memotong pembicaraanku, “Sebelumnya apa?” tanyanya penasaran, “Sebelumnya beliin aku kue dulu…” pintaku, “Ya ampuuun… kukira apaan, ternyata minta dibeliin kue toh… males ah!” katanya malas, “Ya udah, kalau begitu aku juga males deketin onnie sama Jin Ki oppa,” kataku sambil berjalan keluar kamar.

“Eh! iya iya… aku bakalan beli kue itu, tapi kamu harus pikirin gimana caranya aku bisa deket sama dia… oke???” katanya sambil mencegahku keluar kamar, “Oke deh…” kataku tersenyum puas, “ya udah… gih sana beliin aku kue!” perintahku, “iya iya, sabar sebentar kenapa! Aku mau ganti baju dulu, kamu keluar dulu gih!” perintahnya balik. “Iya, tenang aja… aku gak suka sama onnie kok,” kataku, “Oh iya, onnie yang lain pada kemana?” tanyaku, “Taeyeon onnie lagi pacaran sama Wooyoung ahjusshi oppa. Yoona sama Donghae. Soonkyu onnie, Hyo Yeon onnie, dan Jessica onnie lagi mejeng di mall, katanya mo nyari pacar… dan Seo Hyun katanya mau jalan–jalan sebentar, sana cepetan keluar!!!” usirnya, “Cieee…. Yang gak punya pacar, kaciaann... deh! Ha…ha…ha…” kataku sambil berlari keluar, “YAA~” teriaknya sambil melempar bantal, “Auw!!! Sakit tau!” jeritku, “Sukurin…” ledeknya.

Soo Young’s POV
“Sukurin…” ledekku sambil mengunci pintu.

Kubuka lemariku, kuambil celana jins panjang hitam dan baju berlengan 3/4 berwarna biruku. Kuambil tas selempang kecil hitamku. Kubuka kunci pintu kamar. Kulihat Kimi sedang menonton acara Star Golden Bell. Tak sengaja kulihat wajah Jin Ki oppa di sana, dan… ada aku di sebelahnya! Oh, aku baru ingat, itu acara yang dilangsungkan 2 hari yang lalu! Terlihat di sana aku dan ia sedang mengobrol bersama.

“Onnie, onnie terlihat mesra sekali di sini! Wah… onnie terlihat seperti orang yang sedang berpacaran! Kelihatannya Jin Ki oppa senang berada di dekat onnie,” kata Kimi. Ya, di sana aku dan dia terlihat mesra, dan terlihat di sana Jin Ki oppa senang berada di dekatku. Begitu pula aku yang senang berada di dekatnya.

“O iya, mmm… Kimi, kamu jaga apartemen ya! Jangan keluar – keluar kalau aku belum datang!” pesanku sambil memakai sepatu basketku. “WHAT? Aku di suruh jaga apartemen ini? Ruangannya kan banyak banget!!! Emang aku satpam apa?!” protesnya, “Maksudku, ruangan ini doang… gimana sih? Kamu belajar di sekolah gak sih? Sudah ah, aku keluar dulu… jangan lupa kunci pintu!” kataku sambil membuka pintu, “Iya…” katanya sambil berjalan mendekati pintu.

CKLEK!
Terdengar suara pintu di kunci, aku berjalan di lorong, berjalan menuju lift.

Jinki a.k.a Onew’s POV
Dorm SHINee…
“Hyung… tolong dong, beliin bahan masakan kimchi, aku mau membuat kimchi nih!” suruh Ki Bum, aku yang sedang memandangi foto perempuan cantik di HP-ku menjawab malas, “Iya, mana uangnya?” kataku sambil bangkit dari tempat tidurku, “Pakai uang hyung dulu ya… uangku sudah habis nih!” katanya santai, “Bagaimana sih? Padahal kamu orang kaya, kan hanya memerlukan 10 – 30 ribu won saja…” aku langsung mengambil dompetku. “Ya sudah, aku keluar dulu, jaga apartemen dengan baik! Ya…” perintahku, “IYA!!” jawab member SHINee yang lain.

Hmmm… musim semi! Terlihat bunga – bunga bermekaran, mereka terlihat cantik, seperti... PEREMPUAN ITU! *Author: ya ampuun.. kayaknya kat-katanya terlalu lebay yah…. Aku memasuki supermarket yang dimasukinya. Ia... terlihat cantik sekali dengan memakai baju berlengan 3/4 dan jins hitam... ia sedang melihat – lihat bahan makanan... aku menghampirinya.

“Annyeong…” sapa ku, “Annyeong, oppa! Oppa sedang apa di sini?” tanyanya. Ia terlihat senang bertemu denganku, aku juga, “Aku sedang membeli bahan makanan untuk kimchi, kau sendiri sedang apa?” tanya ku balik, “Aku sedang membeli camilan untuk di apartemen, camilannya sudah dihabiskan oleh Yoona onnie,” jawabnya, “Kalau begitu... kita bareng – bareng saja, aku juga mau membeli camilan juga sih...” saranku dengan maksud tertentu, “Boleh...” katanya sambil tersenyum. YESSS!!! Akhirnya aku bisa bersamanya, yah... kan selama ini aku jarang bertemu dengannya.

Soo Young’s POV
Akhirnya selesai membeli kue, sekarang aku mau beli camilan ah! Kan camilannya sudah dihabiskan Soonkyu onnie sama si Kimi! Mmmm... mana ya tokonya? Ah, itu dia... Kulangkahkan kakiku menuju toko itu, tapi... Oh, tidak! Kulihat Jin Ki oppa sedang bersama seorang wanita cantik, dan orang itu adalah... SEO HYUN!!! Dia memakai baju dan celana yang sama denganku... baju itu memang kita beli bersamaan dan memang sengaja membelinya kembar, tapi tak kusangka ia akan memakainya hari ini… Memang tak salah ia memakai baju yang sama denganku, tapi kalau dia memakai itu hanya untuk berbelanja dengan Jin Ki oppa, aku tak rela! Memang aku bukan siapa-siapa Jin Ki oppa, tapi sebelum Kimi tahu, ia sudah terlebih dahulu mengetahui kalau aku menyukai Jin Ki oppa…

Tak terasa, air mataku perlahan - lahan turun membasahi wajahku… kulihat Jin Ki oppa tersenyum mesra ke Seo Hyun, dan Seo Hyun terlihat senang sekali… langsung saja ku balikkan badanku aku tak mau mereka berdua melihatku yang sedang menangis karena melihat mereka, tapi Seo Hyun terlanjur melihatku. Langsung saja aku berlari menuju apartemen. Tak kuhiraukan panggilan Seo Hyun. Aku tak menyangka Seo Hyun bisa berbuat seperti ini kepadaku…

****

Seo Hyun’s POV
Ah… enaknya jalan – jalan siang, sekarang… kemana ya enaknya??? Eh ada supermarket, hmmm… beli camilan ah untuk Soo Young onnie, kan camilannya sudah dimakan habis oleh Soonkyu onnie juga Kimi.

“Annyeong…” sapa seseorang, “Annyeong,” sapaku sambil membalikkan badan. Oh, Jin Ki oppa… “Oppa sedang apa di sini?” tanyaku, “Aku sedang membeli bahan makanan untuk kimchi, kau sendiri sedang apa?” tanyanya balik, “Aku sedang membeli camilan untuk di apartemen, camilannya sudah dihabiskan oleh Soonkyu onnie,” jawabku, “Kalau begitu... kita bareng – bareng saja, aku juga mau membeli camilan juga sih...” katanya, “Boleh...” kataku sambil tersenyum.

Kuambil berbagai macam makanan kesukaan Soo Young onnie, saat aku sedang menyerahkan belanjaanku ke kasir, kulihat Soo Young onnie sedang memperhatikanku dan Jin Ki oppa. Raut wajahnya seperti sedang…MARAH! Pasti dia melihatku sedang berbelanja bareng dengan Jin Ki oppa. Aduuuh… dasar Seo Hyun BODOH! Kau kan tahu Soo Young onnie menyukai Jin Ki oppa, kenapa kau yang sedang berbelanja bersama Jin Ki oppa malah dilihat oleh Soo Young onnie??? Dasar BODOH!!!

Setelah membayar, aku segera berlari keluar. “SOO YOUNG ONNIE!” panggilku, dia menghiraukannya. Kurasa dia sudah salah paham atas apa yang dia lihat hari ini, kukejar dia sambil membawa belanjaan yang syukurlah tidak terlalu berat. “Seo Hyun!” Jin Ki oppa memanggilku, aku tak menanggapi panggilannya. Kubiarkan ia memanggilku, yang kupikirkan sekarang adalah bagaimana cara menjelaskan ini semua kepada Soo Young onnie.

Jinki a.k.a Onew’s POV
Aku senang sekali ia mau berbelanja bareng denganku. Setelah membayar di kasir, tiba – tiba ia berlari keluar supermarket. “… ONNIE!” teriaknya, aku tak terlalu dengar siapa yang dia panggil karena terganggu dengan suara motor. Ia lalu mengejar orang yang ia panggil itu, aku seperti pernah melihat orang itu, tapi dimana ya..? Ah… sudahlah, kau tidak usah memikirkan itu cepat panggil dia!!
“Seo Hyun!” kupanggil dia, dia menghiraukannya. Kupanggil dia terus sampai dia tak terlihat. Ya sudahlah, nanti kalau aku bertemu dengannya lagi akan kutanyakan alasannya berlari mengejar perempuan itu…

Kuambil HP-ku, kulihat wallpapernya. Perempuan cantik… dimanakah kau sekarang? Aku terus memikirkanmu semenjak aku melihatmu yang sedang makan siang dengan temanmu juga teman sekelasku saat di kantin, kau memang anak yang pandai bergaul… terbukti dengan kau bisa akrab dengan teman sekelasku dalam 3 bulan... kapan aku bisa seperti itu juga denganmu? *Reader: ya ampunn... bisa gak sih gak usah lebay kata-katanya? Jin Ki: Maaf-maaf, abis yang author-nya lebay juga sih....

Soo Young’s POV
BRAKK!!
Pintu kamar kututup dengan kencang dan kukunci. Kuhempaskan tubuhku ke tempat tidur. Kupukul bantal. Kubanting bantal-bantal yang ada di sekitarku.
“Onnie maaf, aku tadi tak sengaja bertemu dengannya… lalu dia mengajakku berbelanja bersama… tolong maafin aku, aku tidak sengaja!!” seru Seo Hyun dari luar. Aku diam. Menangis. Membasahi bantal.

Kenapa Seo Hyun tega?! Padahal ia tahu kalau aku menyukai Jin Ki oppa. Kenapa ia jadi seperti ini?

”Onnie, maafkan aku...” kudengar langkah kaki Seo Hyun menjauh dari kamarku. Aku tak tahu harus bersikap bagaimana dengan Seo Hyun, aku menyayanginya, tapi dia sudah mengkhianatiku.

Tok! Tok! Tok!

”Onnie, ini aku, Kimi... tolong bukakan pintunya,”

Kubuka kunci pintu dan kuhempaskan lagi badan ku di tempat tidur.

”Onnie, tolong maafkan Seo Hyun onnie.. Aku sudah mendengar penjelasannya, dan aku yakin ia tidak berbohong,”

”Apa kau yakin?”

”Yap! Aku yakin 100%, malah 1000%!”

”......”

”Jadi....bagaimana?”

”Mmm... sekarang dia ada dimana?”

”Di kamar, sedang menangis.”

Aku bangun dari tempat tidur dan menuju kamar Seo Hyun.

Tok! Tok!

”Buka saja, tidak dikunci...”
Aku masuk perlahan-lahan. ”Hiks...Hiks...” kudengar sesenggukannya.

”Seo Hyun,” kupegang bahunya. ”Onnie,” ia berbalik menatapku. Wajahnya basah oleh air matanya. ”Onnie maafkan aku,,, aku benar-benar tidak sengaja...”

”Iya, aku tau... maafkan aku juga yang langsung marah padamu sebelum mendengar penjelasanmu ya..”

”Jadi, onnie memaafkanku?”

Aku mengangguk.

”Terima kasih onnie... Boleh aku memeluk onnie?”

Ku buka tanganku lebar untuk menyambut pelukannya. Ia memelukku dengan lembut.

”Trima kasih, onnie”

”Iya,”

Aku melepaskan pelukanku. ”Sudah, jangan menangis lagi..” ku usap air mata yang masih terus mengalir setitik demi setitik.

****

Jin Ki a.k.a Onew’s POV
”Aku pulang..!” seruku sambil berjalan menuju dapur. Kulihat Minho sedang sibuk dengan tumpukan buku komiknya. Key dan Taemin sedang menonton TV. Jonghyun sedang sibuk repliy UFO dari fansnya. ”WOY! Leader udah pulang nih!” teriak ku kesal karna daritadi salamku aku tidak disambut dengan baik.

”Oh, Oppa Hyung! Sudah pulang? Bagaimana tadi saat belanja?” tanya Key sok manis.

”Yah, seperti biasa... tapi aku bertemu dengan kakak kelasnya Taemin tadi,” aku menaruh barang belanjaan di atas meja.

”Siapa hyung? Laki-laki atau perempuan?” Taemin yang sedari tadi sibuk menonton TV menghampiriku sambil membantuku mengeluuarkan barang belanjaan dari kantong plastik.

”Perempuan, si........” aku mencoba mengingat namanya. ”Oh iya! Si Seohyun..”

”OMO! Jinca?!” *bagi yang gak tau, Jinca itu artinya benarkah.

”Ya, tadi dia sedang berbelanja. Lalu aku menghampirinya dan mengajaknya berbelanja bersama. Tapi tiba-tiba dia pergi meninggalkan ku dan mengejar seorang perempuan, mungkin itu kakaknya, sebab tadi dia memanggilnya ’onnie’”

”Oooh...”

~~~~

Kimi’s POV
KRIIIING!!!!

Jam beker berdering dengan sangat nyaring. ”Mmmhh...” dengan malas aku mencoba mengumpulkan rohku merenggangkan otot-otot ku lalu bangun dari tempat tidur. Kulihat jam beker. Sudah jam tujuh. Kuambil handuk dan segera masuk kamar mandi.

”Sowaneul maraebhwa... I’m Genie for you boy...
Sowaneul maraebhwa... I’m Genie for your wish...
Sowaneul maraebhwa... I’m Genie for your dream...
Naege ma maraebhwa... I’m Genie for your world...” kunyanyikan lagu idolaku, NoonaShiDae *terinspirasi dari acar Sang-Sang Plus.

Selesai mandi, kuambil seragam sailor berwarna biru-putihku. Sekarang hari Rabu. Aku sangat mencintai hari Rabu. Jika ditanya kenapa aku menyukai hari Rabu, selain seragamnya yang (menurutku) sangat bagus, di hari Rabu aku bisa bertemu dengan orang yang ku cinta suka. Kalau ditanya (lagi) kapan aku dapat bertemu dengannya, aku bisa bertemu dengannya saat olahraga. Di sekolahku, pelajaran olahraganya menggabungkan 2 kelas. Kelas 10 dengan kelas 11. Kebetulan kelas’nya’ itu kelas 10-5, jadi kelasku dengannya digabung. Tapi, ini hanya berlaku bagi kelas 10 dan 11.

”Onnie,,Onnie... bangun, sudah jam setengah delapan,” kugoyang-goyangkan badan Soo Young onnie.

”Mmmhh... Kimi, kenapa kau sudah rapi?” Soo Young onnie mengucek-ngucek *author:maaf kata-katanya ndeso...* matanya.

”Iya dong, Kimi gitu loh...” kataku bangga. ”sudah... mandi sana! Onnie hari ini kuliahkan pagikan? Nih!” kulemparkan handuk ke Soo Young onnie yang setengah mati tidur.

”Iya, iya... sana gih, buatin sarapan!”

”OK!” kataku sambil kubuat lingkaran dengan jempol dan jari telunjukku.

****

”Ini, On..” kuberikan mentega ke Yoona onnie.

”Jadi... sekarang siapa yang mau berangkat sekolah atau kuliah pagi?” tanya Soo Young onnie sambil memakan rotinya.

Aku, Yoona onnie, Taeyeon onnie, Soonkyu onnie, Hyo Yeon onnie, Jessica onnie, dan Seo Hyun onnie menunjuk Soo Young onnie.

”Hmm... maksudku selain aku! Siapa?” tanya Soo Young onnie tidak sabaran.

Aku, Taeyeon onnie, Jessica onnie, Yoona onnie, dan Seo Hyun mengangkat tangan tidak peduli.

”Ya sudah, yang mau berangkat cepetan. Aku udah mau berangkat.” Soo Young onnie berlari kecil menaiki tangga.

Soo Young’s POV
Kubuka pintu kamarku. Kuambil tas gemblokku yang berwarna biru. Kuambil HP-ku yang ada diatas meja belajar. Aku keluar, menutup pintu, dan turun menemui yang lain.’

”Hey, kau tidak mau kuantar?” tanyaku pada Taeyeon onnie, yahh... sebenarnya sih kata-kataku tadi termasuk tidak sopan karena memanggil yang lebih tua dengan sebutan ’kau’, tapi karena memang sudah terbiasa jadi... ya kupanggil seprti itu *toh, orangnya tidak marah ini..’.

”Tidak, nanti Wooyoung oppa yang mengantarku. Kebetulan dia ada kuliah pagi.”

”Oooh... kalau begitu aku berangkat ya! Eh, tapi hati-hati dengannya jangan sampai kau di’apa-apa’kan olehnya ya..” kataku perhatian.

”Hahahahaha... Soo Young ku sayang, Wooyoung oppa tidak akan begitu denganku. Aku yakin!” katanya sambil mengepalkan tangannya.

”Iya, tapi kau hati-hati saja dengannya.” jawabku tak suka. Entah mengapa sejak aku bertemu dengan Wooyoung ’oppa’ aku merasa tidak suka dengannya.

****

Kulihat onnie-onnie dan dongsaeng-dongsaengku telah ada di dalam mobil. Saat aku membuka pintu mobil, kulihat Wooyoung datang dengan motornya yang memang lumayan keren.

”Soo Young, Taeyeon mana?” tanyanya.

”Taeyeon onnie!!!! Sopirnya sudah datang tuh!” jawabku sekenanya.

”Wah Soo Young, kau tega sekali sih memanggilnya dengan panggilan ’sopir’...” protes Taeyeon onnie yang sudah ada di depan pintu.

”Habis... semenjak kau pacaran dengannya, kami jarang jalan-jalan bersamamu sih! Ya, kan?” tanyaku pada orang-orang yang ada di dalam mobil. Mereka mengangguk-anggukan kepala mereka sambil tetap menonton ’drama’ yang terjadi di lur mobil.

”Oke dongsaeng yaeppo-ku, nanti hari minggu kita akan jalan-jalan bersama yang lain,”

”Hmm.. janji ya?” tanyaku tidak percaya.

”Iya...”

”Kalau begitu baiklah,” kubuka pintu mobil.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki dengan memakai motor.

”Siapa kau?” tanyaku seenaknya.

Laki-laki itu membuka helmnya.

”Donghae!” Yoona berteriak sambil keluar dari mobil. ”Hai, kau baru pulang? Kenapa tidak memberitahuku terlebih dahulu?”

”Kemarin. Maaf, aku tidak sempat memberitahumu. Tapi aku langsung bertemu denganmu kan?” jawab laki-laki yang bernama Donghae itu.

”Ooo.. Onnie, aku tidak jadi pergi denganmu ya. Aku ada yang jemput..” kata Yoona sambil melirik Donghae.

”Baik, tapi jangan sampai ia berbuat yang ’macam-macam’ denganmu, ya!” kataku sambil menatap tajam Donghae.

”Tenang saja onnie, percaya padaku!” kata Yoona sambil mengacungkan jempolnya.

Aku menghela nafas. ”Wooyoung! Donghae! Jangan sampai kau berbuat macam-macam dengan Taeyeon dan Yoona, atau tidak...” kuacungkan kepalan tanganku. Kedua orang itu hanya mengacungkan jempol mereka.

”Aku pergi dulu ya, On!” pamit Yoona.

”Aku juga ya,” pamit Taeyeon.

”IYA!!!” jawabku dengan yang lain (baca: yang ada di dalam mobil).

Kubuka pintu mobil, kujalankan mobil. Aku yang mengendarai mobil karena memang hanya aku dan Hyo Yeon yang bisa. Sedangkan yang lainnya hanya bisa mengendarai motor.

Yoona’s POV
”Yoon, noona-mu itu overprotective banget ya...” tiba-tiba Donghae bertanya kepadaku.

”Ha? Soo Young onnie? Nggak tuh! Malah dia biasa aja kalau aku jalan sama cowok.”

”Iya, yang tadi ngebawa mobil. Itu onnie-mu kan?”

”Ohh... itu mah saudaraku. Sebenernya aku sama dia sama umurnya. Tapi karena dia lebih dewasa daripada aku. Jadi... aku panggil dia onnie.”

”Keliatannya dia gak suka banget kalo aku deket-deket sama kamu.”

”Sebenernya dia sih baik banget! Tapi karena dia pernah ada masalah sama cowok, jadi dia kayak gitu..”

”Ooo...”

Taeyeon’s POV
”Taeng, si Soo Young masih belum bisa ngilangin ke-traumaannya sama cowok ya?”

”Sebenernya sih udah, terbukti dengan dia udah suka sama cowok lagi.”

”Trus kenapa masih benci aja sama aku?”

”Gak tau deh! Mungkin suatu saat nanti dia gak benci lagi sama kamu.”

”Yah... SEMOGA!”

Soo Young’s POV
”Hati-hati di jalan ya on,” pamit Kimi sambil berjalan menuju gerbang sekolahnya.

”Iya, belajar yang bener ya..” kata-kataku yang seperti Ahjumma membuat Kimi tertawa.

”Iya, Ahjumma”Aku tersenyum.

Setelah tidak melihatnya lagi aku menghidupkan mesin mobilku dan segera menuju kampusku.

****

Setelah selesai kuliah, sedang asyik-asyiknya dengerin lagu SHINee, tiba-tiba ada motor yang menyerempet mobilku.


”YA~!!” teriakku kesal.

Motor itu berhenti cukup jauh dari mobilku. Kuhampiri orang yang mengendarai motor itu.

”YA~! Kalau mengendarai motor hati-hati dong! Liat tuh mobilku jadi lecet. Gantiin!” teriakku didepannya.

Orang itu membuka helm-nya.

”OMO! Hankyung oppa?!”

”Soo Young-ssi?!” dia terlihat kaget. Aku juga.

”B-bagaimana kau bisa disini?” tanyanya heran.

”....” aku tak menjawab. Aku mundur beberapa langkah. Saat sudah yakin, aku segera berlari menuju mobil untuk menyalakan mesin agar aku bisa segera pergi dari tempat ini.

”Soo...Soo Young! Yaa~!” panggilnya. Aku tak menghiraukan. Kudengar tapakan kakinya. Kelihatannya ia mengejarku.

”HEY SOO YOUNG! SEBENTAR, AKU MAU BICARA!”

Aku tetap berlari.

”SOO YOUNG! JAGIYA!”

Mendengar kata ’jagiya’ aku langsung berhenti. Kedengarannya ia mulai mendekatiku.

”Soo Young,” panggilnya pelan sambil menggapai tanganku. Ku-elak.

”Soo Young maafkan aku, tolong maafkan aku...”

”......”

”Aku tau aku salah karena sudah selingkuh dengan sahabatmu, Yuri. Tapi aku minta maaf, aku mau mengulangnya lagi dari awal.”

”Aku sudah memaafkanmu, tapi aku tak bisa menerimamu lagi.”

”T-tapi, kenapa? Masih belum terlambat untuk menjadi pacarmu lagikan?”

”Terlambat..”

”????”

”Kau sudah terlambat, aku sudah mempunyai pacar yang lebih baik darimu.”

”S-siapa itu?”

”Jin Ki, atau biasa dipanggil Onew.”

”O-Onew SHINee?”

”Ya, jadi kau sudah taukan kalau kau sudah terlambat?”

”T-tapi... sejak kapan?”

”3 bulan setelah kau memutuskanku, aku bertemu dengannya di ’Star Golden Bell’. Disitu aku mulai berkenalan dengannya dan menjalin hubungan dengannya. Saat ini hubunganku masih dirahasiakan, tapi suatu saat media akan tau.”

Sesaat Hankyung diam, kutebak ia sedang berfikir kalimat apalagi yang akan ia lontarkan.

”Kau bohongkan?”

Aku diam. Mencari kata untuk melawannya.

”T-TIDAK!!”

”Benarkah?” selidik Hankyung.

Aku berbalik menatapnya. ”KALAU TIDAK PERCAYA, AKAN KUKENALKAN KAU NANTI!! SEKARANG PERGI!!” Aku menutup mulutku. Tidak percaya akan omonganku tadi.

”Hmm.. baik, kalau itu maumu...” katanya lemas. Aku bernafas lega. ”Tapi...kau harus menepati omonganmu tadi. Kau harus mengenalkan ia padaku.” katanya sambil pergi dari tempatku yang masih tidak percaya dengan omonganku tadi.

Ya ampun, bagaimana ini?? Aku kan belum berpacaran dengannya...
Aku menghidupkan mesin mobil dan membawa pergi mobilku dari tempat ini.

~~~~

Aduuh... bagaimana ini! Apa aku harus menanyakan padanya apa ia mau menjadi pacarku?
Aku yang sudah ada di depan pintu apartemen SHINee merasa deg-degan karena bingung bagaimana menyampaikan ini.

Tiba-tiba pintu yang ada dihadapanku terbuka...
”Soo Young noona? Ada apa?” Taemin bertanya seraya menaruh kantung sampah di samping pintu.

”eh, e... a-aku mau bertemu dengan Jin Ki oppa..” aku menarik nafas. ”d-dia, ada..?” tanyaku gugup.

”Ada, silakan masuk noona..” Taemin yang cute itu mempersilahkan aku masuk. Kulihat Jonghyun sedang makan kimchi. Key sedang menonton TV. Dan Minho sedang tenggelam dengan setumpuk buku komiknya. Dimana Jin Ki?

”Sebentar ya noona, aku panggilkan Jin Ki hyung dulu..” katanya seraya masuk ke dalam kamar yang kutebak itu adalah kamar mereka.

”Soo Young-ssi, ada apa?” kulihat Jin Ki keluar dari kamar dengan memakai kaus putih dan celana pendek. ”Mmm... sebaiknya kita berbicara di luar saja..” pintaku. ”Hmm.. kalau begitu aku berganti baju dulu ya,”

”Oh, iya..”

Beberapa saat kemudian,
”Ayo..” kulihat Jin Ki memakai kaus biru dan celana jins. ”A-ayo..”

Kubawa ia ke basement. Sepertinya sepi.

”Kita mau kemana Soo Young-ssi?”

”Mmm.. Jin Ki oppa, sebelumnya aku minta maaf tiba-tiba berkata seperti ini.” aku menahan sebentar omonganku. ”Oppa... apa kau mau menjadi...pacarku?” tanyaku ragu. Kulihat raut wajahnya seperti kaget. Aku menundukkan kepalaku dalam-dalam. Aku tak mau ia melihat wajahku yang memerah seperti buah tomat.

”W-wae?”

”Oh, tak mau ya? Ya s-sudah t-tak apa..” kataku kecewa. Aku berbalik untuk segera meninggalkan tempat ini. ”Annyeong oppa..”

”S-siapa yang bilang tidak mau?”

Aku kaget. B-berarti dia...

”A-aku mau kok..”

”OMONA! Jinca?” aku berbalik dan berlari ke hadapannya. Ia mengangguk. Aku langsung memberikan senyuman ku yang paling manis, dan memeluknya. Sekali lagi ia kaget atas perlakuanku. ”Gomawo oppa..”

”Nae, gwenchanayo~”

Kulepaskan pelukanku. Kulihat jam tanganku. OMO! Jam setengah 5? Padahal, aku sudah janji untuk menjemput Kimi di sekolahnya. Bagaimana ini?

”Engg... oppa, aku pergi dulu ya, mau menjemput dongsaeng-ku dulu..”

”I-iya.”

Kucium pipinya. ”Annyeong oppa~”

”A-Annyeong~”

Aku berlari sambil sesekali melihat ke belakang. Kulihat Jin Ki oppa memegang pipinya. Aku sebenarnya malu melakukan itu. Tapi.... aku yang punya sifat terlalu lebay, NEKAT melakukannya. Toh... kita sudah pacaran. Aku berlari menjauhinya sambil tersenyum.

****

Kimi’s POV
”Aduuh... onnie kemana sih? Mana lupa bawa HP lagi..” aku melihat jam tangan biruku.

”Annyeong Kimi,” seorang laki-laki yang mengendarai sepeda gunung –yang kuinginkan dari dulu- menyapaku.

”Oh, hai oppa. Ada apa?”

”Kenapa kau belum pulang?”

”Onnie-ku belum menjemputku.” jawabku lemas. ”Oppa... antar aku pulang yah..??” aku memasang tampang memelas.

”Hmm.. bagaimana ya?” ia memasang tampang berfikir.

”Ayolah oppa... nanti aku belikan coklat deh!” rayuku.

”Jinca? Kalau begitu ayo naik!”

”Beneran nih? Oppa tidak bohongkan?” tanyaku ragu.

”Anio~ Aku tidak akan bohong, apalagi kalau diberi imbalan coklat..” ia tersenyum.

”Kalau begitu terima kasih oppa..” aku menaiki sepedanya. Aku naik diatas jalu sepedanya.


TBC







Annyeong haseyo... Ratu K-Pop 7C sudah bangkit dari kematiannya tidurnya karena sudah dibangunkan oleh pangeranku..Nichkhun ’di atas’.. hehehe..garing ya? kalo garing, nanti aku masak lagi deh, tapi yang lembek... *apasi?abaikan.. Yang pasti itsme kangen banget ama anak-anak celemotaners =’(

Gimana ceritanya? Geje banget ya? Gak seru banget ya? Maaf deh, namanya juga baru bikin fanfic..

Oh iya, sebenernya ini mau saya jadikan Oneshoot, tapi dikarenakan kapasitas cerita yang tak cukup untuk dijadikan Oneshoot, saya memikirkannya sekali lagi dan akhirnya jadilah Twoshoot *halah bahasa gw*.

Oke deh.. langsung to the point aja, aku mau kalian mengkomen ceritaku. Ada kritik, protes, saran, bisa komen disini ato ngomong langsung di sekolah. Oh iya, aku juga mau minta ide kalian cerita selanjutnya mau diapain si couple Soo Young-Jin Ki. OK?

Maaf banget buat para istri dan pacarnya Jin Ki, Wooyoung, and Donghae.. *bow* (eh, nggak deng! kan aku pacar mereka semua). itsme juga mau kalian ngasih saran buat judul ff.a itsme...

1 komentar: