Chapter 2 kawan-kawan. Baca ye..
Title: Forgotten
Sub: The New Beggining
Cast: BigBang-WonderGirls
Couple: Seungri-Sohee
Chapter 2
-The New Beggining-
“Sebenarnya,” Seungri mengusap wajahnya dengan tangannya sendiri. Ia memutar lagi otaknya. Berfikir lebih dalam lagi. “Aku ingin dia menganggapku, sebagai seorang kakak”. Ia menemukan jawaban yang tepat. T.O.P yang baru saja selesai membuat kopinya dan ingin meminumnya itu sontak tertawa.
“Hah? Kau bercanda? Aku tau kau bukan tipe yang seperti itu,” T.O.P meletakkan cangkir kopinya di sebelah cangkir milik Seungri. “Oh ya, besok ada latihan di studio ku. Jam 8 pagi. Jangan terlambat”
Seungri mengingat lagi, kapan ia terakhir datang ke studio tempat dulu mereka memulainya dari nol. “Aku pulang dulu” T.O.P berjalan menuju pintu. Tiba-tiba ia berhenti.
“Sepertinya, aku lebih baik menginap di sini. Gerbang pasti sekarang sudah di tutup. Aku tidak mau berurusan dengan satpam sok tau,” ia berbalik dan duduk di sofa. “Aku tidur di sini saja,” ujarnya.
“Aku sudah mengantuk, jika nanti kau sudah mau tidur, kunci pintunya. Jangan lupa matikan lampu dapur,” Seungri berlalu menuju kamarnya. Ia menutup pintunya.
“Baiklah. Hei, kuncinya dimana?” tanya T.O.P sambil membalik bantal yang di dudukinya. Pintu kamar Seungri terbuka lagi, ia melemparkan sebuah gantungan kunci beserta 3 kuncinya.
“VICTORY!!! BANGUN!!!” suara T.O.P mengelegar di ruangan apartementnya itu. Seungri mengacak-acak rambutnya dan melihat jam tangannya. 7:46. Ia mengingat lagi kejadian tadi malam. Dan ia baru sadar, T.O.P lah yang membangunkannya. Ia melompat dari tempat tidurnya menuju pintu kamarnya. Ia membuka pintu.
“Kau tidur dengan headset ya?” T.O.P memakai topinya.
“Tidak, aku tidak lagi tidur dengan headset,” Seungri mengedipkan matanya. Ia masih terlalu mengantuk. Semalam sebenarnya ia tidak tertidur. Ia memikirkan, yah, kau tau siapa.
“Ayolah, Ji Yong ingin bertemu dengan teman lamanya,” T.O.P berbalik. Ia duduk di sofa yang semalam jadi tempat tidurnya. “Aku tunggu kau untuk ganti baju, 5 menit” T.O.P melemparkan kunci yang semalam di berikan Seungri. Seungri menangkapnya dengan sangat baik.
Seungri menutup lagi pintu kamarnya. Kurang dari 2 menit kemudian ia sudah keluar dengan baju yang lebih baik. “Kita naik apa?” ujarnya membetulkan pakaiannya yang kurang rapi.
“Mobilku,” T.O.P membuka pintu ruangan itu. Lalu ia berlari menuju lift. Seungri tetap berjalan santai di belakangnya. “Aku tunggu di lobby!” T.O.P berteriak dan turun dengan lift. Seungri berhenti, ia berbalik. ‘Mengapa aku bisa lupa?’ ujarnya dalam hati. Ia berlari. Ia berhenti di depan kamarnya, dan mengunci pintunya. ‘Aman’ ia membalikkan badannya. Ia berjalan menuju lift. Sampai di depan pintu lift, ia menekan tombol turun.
“Seungri!” suara yang tadi malam memanggilnya terdengar lagi. ‘Tuhan, kenapa harus dia?’ Seungri melihat ke belakang. Benar saja. Sohee datang dengan sebuah ransel di belakangnya. “Mau kemana?” tanyanya.
“Ke studio T.O.P, kau?” Seungri berusaha beramah-tamah pada gadis ini.
“Supermarket. Berarti kita searah. Mau naik bus bareng?” tanya Sohee. Pintu lift terbuka.
“Oh, tidak, aku naik mobil T.O.P, maaf ya,” ujar Seungri sembari masuk ke dalam lift. Sohee menyusulnya di belakang.
“Oh,” tersirat kekecewaan di wajah Sohee. ‘Gadis ini…’ Seungri menjadi tak tega. Ia mengeluarkan kacamatanya, dan memakainya. Menurutnya kacamata ini sungguh berharga.
“Kacamata itu…” Sohee menunjuk ke mata Seungri.
“Iya. Yang dulu pernah kau injak,” Seungri tertawa kecil. “Sudah ku perbaiki”
“Kenapa tidak beli baru?” rasa heran Sohee belum hilang. Seungri hanya tertawa.
“Yang ini paling berharga,” ujar Seungri singkat. Sohee merasa kurang puas dengan jawaban Seungri. ‘Paling berharga?’ batin Sohee, masih penasaran. Pintu lift terbuka, mereka berdua turun di lantai dasar. T.O.P tidak berbohong. Ia dan mobilnya menunggu di lobby. T.O.P tersenyum. Ia melihat untuk kedua kalinya, Seungri berjalan bersama Sohee. Ia mengklakson mobilnya, dua kali.
“Berisik!” Seungri berteriak. “Tunggu sebentar,” Seungri berlari ke mobil T.O.P. Ia berhenti di depan pintu mobilnya. “Sohee ingin ke supermarket,” Seungri melepas kacamatanya. T.O.P tersenyum. “Ajak saja dia!” T.O.P memakai kacamata hitamnya. Dengan segera, Seungri berlari ke arah Sohee.
“Kau boleh ikut, T.O.P mengijinkan,” nafas Seungri tersengal-sengal setelah bolak-nalik berlari. Sohee melotot kaget melihat kelakuan mantan kakak kelasnya itu.
“Umm, oh, baiklah..” Sohee berjalan mendahului Seungri.
‘oh sial, bisa-bisanya aku bertampang bodoh di depannya’ Seungri malu pada dirinya sendiri, ‘tapi, mengapa aku malu? Biasanya di depan semua orangpun aku tidak terlalu peduli. Ada apa denganku?’ Seungri berlari menyusul Sohee.
Sohee duduk di belakang, sementara Seungri dan T.O.P duduk di depan. Seungri menyalakan radio. Perjalanan itu begitu sunyi, semua terdiam. Tidak ada yang berani bicara.
“Oh, aku turun di sini saja,” T.O.P menghentikan mobilnya di depan sebuah halte bus. Sohee pun membuka pintu dan turun. Seungri membuka kaca mobilnya. “Terima kasih kakak”
“Sama-sama,” balas Seungri dan T.O.P bersamaan. T.O.P kembali menjalankan mobilnya.
“Kau benar-benar tidak menyukainya?” Tanya T.O.P
“Sudah ku bilang dari kemarin, aku menganggapnya sebagai adikku,” Seungri memakai kacamatanya lagi.
“Sungguh kah?” T.O.P membetulkan posisi kacamata hitamnya.
“Iya,” Seungri mulai tidak sabar dengan pertanyaan-pertanyaan T.O.P
“Oh, aku bersyukur. Berarti aku tak memiliki saingan,” T.O.P tersenyum. ‘Saingan? Apa? Dia..’
“Maksudmu?” Seungri mengerutkan dahinya.
“Maksudku ya, aku tak punya saingan untuk mendapatkan Sohee,” T.O.P tersenyum makin jahil.
“APA? KAMU! UH, TAK AKAN KU MAAFKAN!” kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Seungri. Ia langsung menutup mulutnya saat itu juga.
“Hahaha, benar kan apa kata ku, kau mengharapkan dia. Sudahilah kebohonganmu…” T.O.P tertawa terbahak-bahak. “Tenang, tadi aku hanya menggoda mu”
Seungri merasa makin bodoh. Ia enggan melanjutkan percakapannya dengan T.O.P
Mobil milik T.O.P melaju lebih cepat dari sebelumnya. Ia mengganti channel radio, dan mengeraskan volumenya. Seungri makin tidak nyaman dengan keadaan ini. Ia mengeluarkan benda itu, benda yang dulu mungkin menjadi sahabatnya. Dan ia melupakannya begitu saja. Ia memakainya, mengeraskan volume lagu favoritnya. Dan headset beserta I-Pod itu menemaninya, lagi.
“Lihat, kita kedatangan tamu,” T.O.P masuk ke studionya terlebih dahulu. Seungri menyusul di belakangnya.
“Seungri!” sontak GD, Taeyang, dan Dae Sung terkejut. Seungri hanya tersenyum. “Hai,” balasnya singkat.
“Kemana saja kau? Tak pernah lagi berkumpul bersama kami, aku rindu…” Taeyang memeluk tangan kanan Seungri. Seungri tertawa lepas.
“Berhenti bertindak bodoh, kak,” Seungri melepas tangan Taeyang. Semua terdiam, dan menyadari perubahan pada Seungri.
“kau tau kau, banyak berubah,” T.O.P memandang Seungri lesu. Ia tak pernah menyangka sebelumnya jika Seungri akan berubah. Terlalu jauh.
“Yah, dia benar, kau banyak berubah,” GD melirik ke arah T.O.P. Ia memberikan isyarat kepadanya, juga Tae Yang dan Dae Sung. Mereka tersenyum.
“Dan, oleh karena itu..” Dae Sung nyaris tertawa mengucapkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar